Sabtu, 06 Oktober 2012

God Bless, Macan Tua yang Masih Garang

          Menakjubkan. Kalaulah saja Kamis (10/8) pukul 23.00 Anda datang ke panggung Gudang Garam Music Festival di Mega Expo Jateng 2006, kompleks PRPP, Tawangmas, Semarang Barat, barangkali kata sama bakal terlontarkan. Bisa jadi mata, telinga, dan tubuh Anda akan berpadu padan dengan lantunan tembang yang dibabar grup band kawakan, God Bless.


        Ya, semalam grup band yang dipunggawani Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman (kibor), dan Yaya Muktio (drum) itu menujukkan kepiawaiannya. Kendati hampir semua personelnya berusia lebih dari setengah abad, kecuali Yaya Mukti (43) yang menggantikan absennya Gilang Ramadhan, mereka tak kehilangan semangat. Penampilan mereka benar-benar memikat.
Menyimak penampilan God Bless, bak membuka lembar demi lembar buku yang tebal. Di mana di dalamnya termaktub kata-kata yang terangkai menjadi kalimat yang dahsyat, kendati telah usang. Lihat saja saat tembang-tembang mereka seperti "Musisi", "Bla Bla Bla", Syair Kehidupan", "Huma di Atas Bukit", "Semut Hitam", atau "Kehidupan", dilantunkan.
Ratusan penonton yang sebagian besar adalah penggemar fanatiknya, tak henti-henti berteriak histeris. Seolah saling melepas kerinduan yang teramat mendalam. Tidak saja berjingkrak, ratusan penonton turut pula menyaut tiap kali Iyek, panggilan akrab Ahmad Albar, melantunkan bait demi bait lirik tembang legendaris mereka.


      Rupanya hal itu disadari betul oleh Iyek. Para personel grup band yang sempat merajai panggung-panggung pertunjukkan era tahun 1970-an itu, tahu benar penggemarnya menanti aksi mereka di atas panggung. Maklum saja, sudah beberapa tahun God Bless tak singgah di Kota Semarang.
Jadilah perhelatan semalam menjadi semacam konser klangenan antara God Bless dan penggemarnya. Terlebih, penampilan Yaya Muktio sebagai personel pengganti Gilang, mampu mengimbangi permainan Ian Antono, Donny Fatah, dan Abadi Soesman. God Bless tetaplah sebagai grup band yang beraliran rock klasik.




     Melihat penampilan mereka semalam, justru Yaya mulai menyatu dengan permainan yang dimiliki God Bless. Di tangan Iyek, Donny Fatah, dan Ian Antono, God Bless tetap berdiri kokoh bagai 'karang', kendati pernah mengalami kevakuman beberapa tahun lamanya.
Grup band kawakan itu tetap menjadi legenda bagi perjalanan musik rock di tanah air. Mereka masih tetap tegar bagai macan tua yang garang di atas panggung. Iyek masih lantang tatkala melantunkan tembang "Sejuta Wajah", "Menjilat Matahari", dan "Rumah Kita", meski sesekali tersengal-sengal dengus nafasnya.
Petikan maupun sayatan gitar Ian Antono masihlah terlihat dahsyat. Permainan gitar Ian masih mempunyai ruh. Sedangkan Donny Fatah, betotan basnya nyaris tak mengalami perubahan berarti dibanding dua puluh tahun silam. Demikian halnya Abadi Soesman, suara dari kibornya mampu masuk ke sela-sela jeda permainan musik yang dimainkan.


     Sementara Yaya Muktio, sebagai personel yang lebih muda, gebukan drumnya mampu menjaga ritmis tembang yang terlantunkan. Ya, God Bless terlampau sulit dicari tandingannya, oleh musisi muda sekalipun. Meski "macan tua", mereka masih garang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar